A. Berdirinya Kerajaan Malaka
Berdirinya kerajaan Malaka tahun 1400 digagas oleh seorang bangsawan keturunan Jawa bernama
Parameswara. Dalam sumber berita orang-orang Portugis namanya ditulis
Paramisora. Sangat dimungkinkan, nama Paramisora dalam berita Portugis itu sama
dengan Parameswara seperti yang tertulis dalam sumber berita yang beredar di
Sumatra dan Jawa.
Berdirinya kerajaan Malaka sangat erat hubungan terkaitnya dengan awal
melemahnya kontrol kekuasaan Majapahit terhadap kerajaan-kerajaan bawahan
khususnya yang berada di kawasan pantai. Dalam kondisi Majapahit sedang terkoyak,
Parameswara tahun 1400 mendirikan kerajaan Malaka yang letaknya di selat Malaka.
Dan langkah selanjutnya, Malaka dapat merebut monopoli perdagangan pantai yang tadinya
di bawah kontrol Majapahit.
Untuk
menjadi penguasa tunggal perdagangan pantai yang bertaraf internasional, maka Malakapun
merasa berkepentingan untuk mencegah percobaan raja-raja Siam yang sama dengan Malaka
menginginkan menguasai jalur perdagangan internasional di Asia Tenggara. Usaha Malaka
dapat dikatakan berhasil dalam mewujudkan cita-citanya menggantikan posisi Majapahit
dalam penguasaan jalur pantai perdagangan internasional.
Pada
masa kekuasaan Mudhafar Syah yang naik tahta tahun 1450 menggantikan Parameswara,
Malaka sampai tahun 1500 berhasil menguasai pelabuhan-pelabuhan di Aceh, seperti
Perlak, Samudera, dan Pasai. Di Jawa, seperti Tuban, Sidayu, Gresik, dan Surabaya.
Dan pelabuhan-pelabuhan di Tatar Sunda, sekarang Jawa Barat. Semua penguasa pelabuhan-pelabuhan
seperti tersebut di atas semuanya tunduk kepada Malaka, dalam arti tunduk kepada segala peraturan dagang
yang dibuat oleh Malaka.
B. Malaka sebagai Pusat Islam
Kerajaan
Malaka, di samping sebagai pusat perdagangan internasional, juga sebagai pusat penyebaran
Islam. Para
pedagang yang datang dari Gujarat, dan Persia ke Malaka, mereka pada umumnya kebanyakan
beragama Islam, yang dalam realitasnya, Islam yang mereka bawa adalah Islam yang sudah
terpengaruh oleh filsafat Hindu Budha, dan kepercayaan setempat yang pernah berkembang
di kedua negeri tersebut.
Islam
dalam bentuk seperti terurai di ataslah yang diterima oleh warga kerajaan Malaka,
dan kemudian menyebar dan berkembang ke beberapa wilayah Indonesia, seperti di pantai
Sumatra Barat dan Timur Sumatra, di Aceh, di pantai Utara Jawa, di Indonesia Timur
seperti di Ternate, dan Ambon. Beberapa sumber
yang ada menginformasikan, bahwa memasuki akhir abad ke-15 warga penduduk daerah
tersebut di atas sebagian ada yang sudah memeluk Islam.
Sudah
tidak bisa disangkal lagi, kalau Kerajaan Malaka di samping berfungsi sebagai pusat
perdagangan internasional, juga sebagai pusat penyebaran Islam kebeberapa wilayah
perairan Indonesia yang wilayahnya dijadikan jalur perdagangan internasional antara
barat dan timur dan berpusat di Kerajaan Malaka. Dan sulit dipungkiri, kalau Islam
masuk ke Malaka dan disebarkan kebeberapa wilayah pesisir Nusantara dibawa dan disebarkan
oleh para pedagang yang memperdagangkan hasil bumi Nusantara dan barang dagangan
dari luar negeri.
Pada
masa kejayaan Malaka, kesusastraan sangat menjadi perhatian raja dan para bangsawan.
Karya sastra yang kental dengan muatan-muatan Islam dan menampilkan pahlawan-pahlawan
Islam bermunculan. Diantaranya lahir karya sastra yang berjudul Hikayat Amir Hamzah,
dan Hikayat Mohammad Hanafiyah. Bagaimanapun, karya sastra tersebut di atas mempunyai
arti penting untuk mengetahui situasi dan kondisi kehidupan pada waktu karya sastra
ditulis, dan juga akan menjadi penguat untuk memahami hal-hal yang berhubungan dengan
aktivitas perdagangan, adat istiadat, dan dimensi-dimensi kesejarahan.
C. Keruntuhan Kerajaan Malaka Tahun 1511
Kejayaan
Kerajaan Malaka yang ditunjang oleh perdagangan menjadi pusat perhatian bangsa-bangsa
Eropa, diantaranya bangsa Portugis. Mereka berpendapat, siapa saja yang bisa menguasai Selat Malaka dan sekaligus mengalahkan Kerajaan
Malaka, maka akan dapat mengendalikan perdagangan internasional. Mereka berkeyakinan,
bahwa Selat Malaka merupakan pintu gerbang
yang strategis dibagian barat untuk dapat menguasai wilayah Indonesia Timur dan
sekitarnya. Dan mereka juga punya anggapan,
menguasai Selat Malaka artinya akan bisa menjadi pengendali tunggal perdagangan
internasional arus barat ke timur dan sebaliknya.
Untuk
merealisasikan keinginan-keinginan tersebut, tahun 1511 tentara Portugis berhasil
menghancurkan Kerajaan Malaka dan sekaligus menguasai jalur perdagangan internasional
yang telah Malaka bangun kurang lebih 1 abad itu.
Agen Judi Terpercaya Yang Bisa Melakukan Top Up Melalui Via All Bank Lokal Indonesia !!!
ReplyDeleteSupport Transaksi Bandar Judi Deposit Via OVO, Bandar Judi DEPOSIT VIA PULSA, Bandar Judi Deposit Via Gopay !!
Zeusbola Selalu Memberikan Fasilitas Mewah & Mantap Untuk Para Penggemar Taruhan Online.
Daftar Gampang, Praktis, Mudah dan Cepat.
INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
WHATSAPP :+62 822-7710-4607
TELEGRAM :@zeusbola
FACEBOOK :zeusbolame
INSTAGRAM :@zeusbola.official
TWITTER :@zeusbola