Tentang Kami

Memberikan informasi dan pengetahuan untuk pengunjung BLOG

Wednesday, July 27, 2016

KERAJAAN ISLAM MALAKA TAHUN 1400-1511

A. Berdirinya Kerajaan Malaka

Berdirinya kerajaan Malaka tahun 1400 digagas oleh  seorang bangsawan keturunan Jawa bernama Parameswara. Dalam sumber berita orang-orang Portugis namanya ditulis Paramisora. Sangat dimungkinkan, nama Paramisora dalam berita Portugis itu sama dengan Parameswara seperti yang tertulis dalam sumber berita yang beredar di Sumatra dan Jawa.

Berdirinya kerajaan Malaka sangat erat hubungan terkaitnya dengan awal melemahnya kontrol kekuasaan Majapahit terhadap kerajaan-kerajaan bawahan khususnya yang berada di kawasan pantai. Dalam kondisi Majapahit sedang terkoyak, Parameswara tahun 1400 mendirikan kerajaan Malaka yang letaknya di selat Malaka. Dan langkah selanjutnya, Malaka dapat merebut monopoli perdagangan pantai yang tadinya di bawah kontrol  Majapahit.

Untuk menjadi penguasa tunggal perdagangan pantai yang bertaraf internasional, maka Malakapun merasa berkepentingan untuk mencegah percobaan raja-raja Siam yang sama dengan Malaka menginginkan menguasai jalur perdagangan internasional di Asia Tenggara. Usaha Malaka dapat dikatakan berhasil dalam mewujudkan cita-citanya menggantikan posisi Majapahit dalam penguasaan jalur pantai perdagangan internasional.

Pada masa kekuasaan Mudhafar Syah yang naik tahta tahun 1450 menggantikan Parameswara, Malaka sampai tahun 1500 berhasil menguasai pelabuhan-pelabuhan di Aceh, seperti Perlak, Samudera, dan Pasai. Di Jawa, seperti Tuban, Sidayu, Gresik, dan Surabaya. Dan pelabuhan-pelabuhan di Tatar Sunda, sekarang Jawa Barat. Semua penguasa pelabuhan-pelabuhan seperti tersebut di atas semuanya tunduk kepada Malaka,  dalam arti tunduk kepada segala peraturan dagang yang dibuat oleh Malaka.

B. Malaka sebagai Pusat Islam

Kerajaan Malaka, di samping sebagai pusat perdagangan internasional, juga sebagai pusat penyebaran Islam. Para pedagang yang datang dari Gujarat, dan Persia ke Malaka, mereka pada umumnya kebanyakan beragama Islam,  yang dalam realitasnya,  Islam yang mereka bawa adalah Islam yang sudah terpengaruh oleh filsafat Hindu Budha, dan kepercayaan setempat yang pernah berkembang di kedua negeri tersebut.

Islam dalam bentuk seperti terurai di ataslah yang diterima oleh warga kerajaan Malaka, dan kemudian menyebar dan berkembang ke beberapa wilayah Indonesia, seperti di pantai Sumatra Barat dan Timur Sumatra, di Aceh, di pantai Utara Jawa, di Indonesia Timur seperti di Ternate, dan Ambon.  Beberapa sumber yang ada menginformasikan, bahwa memasuki akhir abad ke-15 warga penduduk daerah tersebut di atas sebagian ada yang sudah memeluk Islam.

Sudah tidak bisa disangkal lagi, kalau Kerajaan Malaka di samping berfungsi sebagai pusat perdagangan internasional, juga sebagai pusat penyebaran Islam kebeberapa wilayah perairan Indonesia yang wilayahnya dijadikan jalur perdagangan internasional antara barat dan timur dan berpusat di Kerajaan Malaka. Dan sulit dipungkiri, kalau Islam masuk ke Malaka dan disebarkan kebeberapa wilayah pesisir Nusantara dibawa dan disebarkan oleh para pedagang yang memperdagangkan hasil bumi Nusantara dan barang dagangan dari luar negeri.

Pada masa kejayaan Malaka, kesusastraan sangat menjadi perhatian raja dan para bangsawan. Karya sastra yang kental dengan muatan-muatan Islam dan menampilkan pahlawan-pahlawan Islam bermunculan. Diantaranya lahir karya sastra yang berjudul Hikayat Amir Hamzah, dan Hikayat Mohammad Hanafiyah. Bagaimanapun, karya sastra tersebut di atas mempunyai arti penting untuk mengetahui situasi dan kondisi kehidupan pada waktu karya sastra ditulis, dan juga akan menjadi penguat untuk memahami hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas perdagangan, adat istiadat, dan dimensi-dimensi kesejarahan.

C. Keruntuhan Kerajaan Malaka Tahun 1511

Kejayaan Kerajaan Malaka yang ditunjang oleh perdagangan menjadi pusat perhatian bangsa-bangsa Eropa, diantaranya bangsa Portugis. Mereka berpendapat, siapa saja yang bisa menguasai  Selat Malaka dan sekaligus mengalahkan Kerajaan Malaka, maka akan dapat mengendalikan perdagangan internasional. Mereka berkeyakinan, bahwa  Selat Malaka merupakan pintu gerbang yang strategis dibagian barat untuk dapat menguasai wilayah Indonesia Timur dan sekitarnya. Dan  mereka juga punya anggapan, menguasai Selat Malaka artinya akan bisa menjadi pengendali tunggal perdagangan internasional arus barat ke timur dan sebaliknya.

Untuk merealisasikan keinginan-keinginan tersebut, tahun 1511 tentara Portugis berhasil menghancurkan Kerajaan Malaka dan sekaligus menguasai jalur perdagangan internasional yang telah Malaka bangun kurang lebih 1 abad itu.

1 comment:

  1. Agen Judi Terpercaya Yang Bisa Melakukan Top Up Melalui Via All Bank Lokal Indonesia !!!

    Support Transaksi Bandar Judi Deposit Via OVO, Bandar Judi DEPOSIT VIA PULSA, Bandar Judi Deposit Via Gopay !!

    Zeusbola Selalu Memberikan Fasilitas Mewah & Mantap Untuk Para Penggemar Taruhan Online.

    Daftar Gampang, Praktis, Mudah dan Cepat.



    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607
    TELEGRAM :@zeusbola
    FACEBOOK :zeusbolame
    INSTAGRAM :@zeusbola.official
    TWITTER :@zeusbola


    ReplyDelete